Sabtu, 14 November 2015

  • Hutan Hujan Tropis (Tropical Rain Forest)
Hutan hujan tropis merupakan hutan yang terdapat di daerah tropis yaitu suatu daerah yang terletak pada lintang 23,5° LU–23,5° LS. Jenis hutan ini dicirikan dengan pohon-pohon yang tinggi dan rapat serta selalu hijau sepanjang tahun. Pada bagian bawahnya, tumbuh pohon-pohon yang lebih rendah dan di bagian paling bawah ditumbuhi semak, perdu, serta vegetasi penutup sehingga sinar matahari hampir tidak dapat menembus sampai ke permukaan tanah. Ciri lain dari hutan ini antara lain ditumbuhi beragam jenis epifit. Misalnya, cendawan, lumut, dan berbagai jenis anggrek, serta tumbuhan pemanjat seperti rotan. Hutan ini sangat rapat dengan vegetasi yang heterogen (lebih dari 300 spesies). Pohon-pohon di hutan ini tinggi dan berdaun lebar sehingga mengakibat kan terbentuknya kanopi (tajuk) yang menyebabkan dasar hutan menjadi lembap dan gelap. Contoh vegetasi di daerah hutan hujan tropis antara lain meranti dan damar. Hutan hujan tropis, terdapat di daerah yang banyak mendapat hujan. Pohon-pohon dalam hutan ini berdaun rindang dan lantai hutan gelap karena sinar matahari tidak dapat menembus daun-daun rindangnya. Tanah dan udara dalam hutan lembap karena uap airnya sukar naik terevaporasi ke atas. Pohon-pohon dalam hutan tersebut sering dibelit oleh tumbuhan sulur, seperti rotan.

Contoh Hutan Hujan Tropis : Hutan di Pulau Sumatera, Pulau Kalimantan, dan Pulau Irian, dataran rendah Amazon (Brasil), serta selatan Florida (Amerika Tengah).


  •         *       Hutan Musim

Hutan Musim dibagi menjadi dua macam yaitu :

1.     Hutan Musim di Daerah Iklim Tropis
Hutan musim di daerah tropis yaitu jenis hutan yang terdapat di daerah yang memiliki pola musim hujan dan kemarau yang jelas. Ciri khas dari hutan ini antara lain terdiri atas satu atau dua spesies pohon berkayu dengan ketinggian sekitar 25 meter. Pohon tersebut cenderung meng gugurkan daunnya pada musim kemarau, yaitu pada saat curah hujannya kurang dari 60 mm/tahun atau sama sekali tidak mendapatkan curah hujan. Gugur atau rontoknya daun-daunan tumbuhan di hutan ini merupakan bentuk adaptasi fisiologis untuk mengurangi tingkat penguapan. Akibatnya, sinar matahari dapat mencapai bagian dasar dari hutan musim di daerah tropis ini sehingga di bagian dasar hutan ini tumbuh dengan subur dan lebat berbagai vegetasi semak belukar dan rumput-rumputan. Contoh dari vegetasi hutan musim di daerah tropis adalah jati. Wilayah penyebaran jenis hutan musim di daerah tropis, antara lain di sebagian wilayah Indonesia, Thailand, Kamboja, dan Myanmar.




2.     Hutan Musim di Daerah Iklim Sedang
Hutan musim di daerah iklim sedang merupakan suatu jenis hutan yang terdapat di wilayah iklim yang memiliki empat musim, yaitu musim panas (summer), gugur/rontok (spring), dingin/salju (winter), dan semi (autumn). Vegetasi di hutan ini pada umumnya berupa tumbuhan berkayu yang memiliki daun lebar, perakaran yang dalam, dan kulit yang kasar. Bentuk adaptasi dari tumbuhan di hutan ini adalah adaptasi fisiologis dengan cara yang berbeda pada setiap musimnya. Pada musim semi, tumbuhan mulai berbunga dan berbuah, pada musim panas mulai tumbuh biji, pada musim rontok menggugurkan daunnya, sedangkan pada musim dingin tumbuhan mengu rangi penyerapan air infiltrasi melalui sistem perakarannya. Jenis vegetasi di hutan ini didominasi oleh dua atau tiga spesies. Misalnya, oak, elm, beach, dan maple. Wilayah penyebaran hutan ini meliputi wilayah Amerika Serikat bagian timur, sebagian besar Eropa Tengah, Australia bagian timur, Selandia Baru, Cina, Korea, Jepang, dan Argentina.


  •         *       Hutan Sabana

Hutan Sabana merupakan padang rumput yang diselingi oleh pepohonan atau semak belukar, sedangkan steppa merupakan padang rumput yang sangat luas. Sabana dan Steppa banyak dijumpai di daerah bercurah hujan rendah. Di Indonesia, Sabana dan steppa terdapat di NTB dan NTT.
Suhu udara di daerah sabana tetap sama sepanjang tahun, yaitu hangat, tetapi Hutan Sabana mempunyai dua musim yang sangat berbeda; musim kering yang sangat panjang (musim dingin), dan musim basah (musim panas).
Pada musim kering, hanya ada kirakira empat inci curah hujan. Di antara bulan Desember dan Februari bahkan tidak ada hujan sama sekali. Namun anehnya, di musim kering tersebut cuaca terasa lebih dingin dari biasa.
Pada musim panas, Sabana mendapatkan banyak air hujan. Di Afrika, musim hujan dimulai pada bulan Mei dan curah hujan mencapai 15 hingga 25 inci sepanjang waktu.
Cuaca menjadi panas dan lembab selama musim hujan berlangsung. Setiap hari, udara yang panas dan lembab menguap dan beradu dengan udara dingin sehingga berubah menjadi hujan. 


Hutan Sabana – Jenis-jenis Sabana
Ada beberapa tipe Hutan Sabana yang berbeda di seluruh dunia. Sabana yang paling dikenal adalah yang terletak di Afrika Timur yang ditumbuhi oleh pohon-pohon akasia. Dataran Serengeti di Tanzania adalah salah satunya. Di sana hidup sekawanan singa, zebra, gajah, jerapah, dan aneka jenis hewan-hewan sejenis kerbau.
Banyak mamalia besar pemakan rumput yang betah tinggal di Sabana karena tersedia rumput dalam jumlah yang memadai. Dan keberadaan hewan-hewan herbivora tersebut mengundang karnivora yang ingin memburu mereka.
Wilayah Sabana di Amerika Selatan, tepatnya Brazil, Kolombia, dan Venezuela, luasnya mencapai 2,5 juta kilometer persegi. Namun hanya sedikit spesies hewan yang hidup di Sabana Kolombia dan Venezuela, karena setiap tahun, daerah-daerah tersebut di banjiri oleh Sungai Orinoco.
Beberapa jenis tanaman bisa beradaptasi tumbuh di genangan air, dan hewan Capybara serta rusa rawa pun menyesuaikan diri untuk hidup di lingkungan semi-akuatik.
Sabana di Brazil lebih ramai populasi daripada tetangga-tetangganya. Keberagaman hewan di Sabana Brazil sangat banyak, dengan beberapa jenis tananaman dan binatang langka yang tidak ada di tempat lain di seluruh dunia.
Ada pula Sabana di wilayah utara Australia. Alih-alih akasia, pohon-pohon eukaliptus lebih mendominasi Sabana di Australia. Keragaman hewani di daerah ini tidak terlalu menarik, tetapi terdapat binatang menawan yang khas, yaitu Kanguru.





0 komentar:

Posting Komentar